PROPOSAL PENELITIAN PERAN GURU BK DALAM PEMILIHAN JURUSAN KE PERGURUAN TINGGI PADA SISWA
PROPOSAL PENELITIAN
JUDUL PENELITIAN :
PERANAN GURU BK DALAM PEMILIHAN
JURUSAN
DI PERGURUAN TINGGI PADA SISWA KELAS
XII
SMKN I GUNUNG PUTRI
KABUPATEN BOGOR TAHUN 2011
Disusun Oleh:
Redha Yulaiana R
Nim: 1520080016
UNIVERSITAS ISLAM AS-SYAFI’IYAH
JAKARTA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pendidikan merupakan salah satu faktor yang menciptakan
manusia yang berkualitas yang sesuai dengan tujuan pendidikan. Berdasarkan
undang-undang Pendidikan. Berdasarkan Undang-Undang Pendidikan No.20 Tahun 2003
pasal 3 yang mengatakan bahwa :
Pendidikan Nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak, serta beradapan bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa bertutjuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi orang yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berirlmu, cakap,
kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung
jawab.
Pendidikan merupakan salah satu aspek yang perlu
diprioritaskan pelaksanaanya sebagai upaya mencapai salah satu tujuan nasional
yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Dengan adanya pendidikan maka kemampuan
bangsa Indonesia dapat berkembang sesuai dengan kemajuan zaman. Pendidikan
berfungsi untuk mengembangkan potensi yang dimiliki agar dapat digunakan sesuai
dengan kebutuhannya. Sekolah sebagai salah satu lembaga yang memiliki tugas dan
fungsi untuk mengupayakan dan meningkatkan serta melakukan pembinaan terhadap
potensi-potensi para siswa agar memiliki suatu kualitas dalam pengetahuan,
keterampilan dan sikap yang diperlukan dalam hidup masyarakat.
Melalui pendidikan ketingkat lebih tinggi siswa dibekali
pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diperlukan sehingga siswa dapat
melakukan dan mau melakukan sesuatu untuk peningkatan kualitas hidup pendidikan
secara umum adalah suatu usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian
kecerdasan, akhlak dan budi mulia serta, keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan Negara.
Sekolah merupakan lembaga yang menghasilkan lulusan yang
bermutu, Oleh karena itu, sekolah harus
memiliki Guru BK yang yang cukup yang memiliki kompetensi dan professional,
Untuk itu Guru mampu membantu siswa-siswi
dalam memberikan dorongan atau motivasi kepada para siswa-siswi dalam mencapai
cita-cita serta proses belajar . Sekolah harus mampu mengatasi masalah dalam
menyelesaikan masalah serumit apapun maka dibutuhkanlah beberapa guru BK sesuai
dengan kebutuhan. Sekolah juga harus mampu menyediakan beberapa fasilitas yang
berguna Pelaksanaan BK disekolah dengan menyediakan ruangan konsultasi yang
nyaman serta berada dalam standar ruangan BK yang layak. Suasana yang dapat
kondusif serta ruangan yang dapat menarik perhatian para siswa agar dapat
menjadi tempat para siswa untuk berkonsultasi dengan perasaan yang nyaman,
selama berada didalam ruangan BK.Kemudian sekolah juga memfasilitasi beberapa
tempat untuk penunjang belajar siswa dalam seperti penyediaan laboratorium IPA
serta IPS, ruang multimedia, pendopo. Sehingga dapat membantu proses belajar
serta peningkatan kualitas belajar siswa menjadi lebih baik, dan menyenangkan.
Disekolah Guru BK juga dapat mengadakan beberapa bentuk penyuluhan- penyuluhan
berupa informasi dalam pemilihan jurusan yang tepat sesuai dengan bakat dan
minat para peserta didik. Sekolah yang diperlukan testing bakat –bakat siswa
dan system dan desain untuk mengindentifikasi potensi siswa lebih awal dalam
karier bidang pendidikan mereka.
Selanjutnya untuk peranan BK yaitu memiliki peran untuk
memotivasi para siswa untuk tinggal di dalam sekolah, berkonsentrasi pada mata
pelajaran akademis, dan masuk perguruan tinggi, beasiswa yang diperlukan untuk
membantu para siswa yang berbakat, tetapi ketidakmampuan keuangan untuk
menyelesaikan perguruan tinggi setelah sekolah menengah, menciptakan beasiswa
ketahanan nasional bagi para siswa yang tertarik untuk melanjutkan pendidikan
diperguruan tinggi. berdasarkan program bimbingan dan konseling memiliki sifat
fleksibel, yang juga di sesuaikan dengan kebutuhan individu, masyarakat dan
kondisi lembaga, BK juga disusun secara berkelanjutan dari jenjang pendidikan
yang terendah sampai yang tertinggi, kemudian isi dari program bimbingan dan
konseling perlu adanya penilaian yang teratur dan terarah. Oleh karena itu
tujuan dari peran Guru BK itu sendiri yaitu mampu mengarahkan para peserta
didik untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi sesuai dengan kemampuan
minat dan bakat peserta didik. Guru BK didalam membantu para siswa ada enam
langkah yaitu analisis, sintesis, diagnosis, prognosis, treatment, dan tindak
lanjut.
Kemudian tujuan dari peran BK disekolah juga membantu siswa
agar dapat mencapai tujuan- tujuan perkembangan yang meliputi aspek pribadi-sosial,
belajar dan karier . bimbingan pribadi sosial, dimaksudkan untuk mencapai
tujuan dam tugas perkembangan pribadi sosial dalam mewujudkan pribadi yang
takwa, mandiri, dan bertanggung jawab. Bimbingan belajar dimaksudkan untuk
mencapai tujuan dan tugas perkembangan pendidikan. Bimbingan karier dimaksudkan
untuk mejadikan pekerja yang produktif, karena Guru BK didalam laporan ini
sedang membantu siswa – siswi dalam pemilihan jurusan di perguruan tinggi, maka
guru bk dapat melakukan layanan bimbingan dan koseling dalam bimbingan karier
ada pun bentuk yang dilakukan oleh Guru BK yaitu mampu membentuk identitas
karier, dengan cara mengenali cirri- cirri pekerjaan didalam lingkungan kerja,
guru bk mampu merencanakan masa depan peserta didiknya dapat membentuk pola-pola
karier, yaitu kecenderungan arah karier, mengenal ketereampilan, kemampuan dan
minat para siswanya.
Sehingga dengan bantuan peran BK itu ialah siswa mampu dalam
mempersiapkan diri menghadapi dunia pekerjaan, dalam memilih lapangan pekerjaan
atau jabatan, profesi tertentu serta membekali diri siswa supaya siap memangku
jabatan itu. Dalam hal ini guru bk perlu adanya kerja sama dengan pihak
sekolah, baik dalam menyediakan berbagai program studi sebagai persiapan untuk
memasuki dunia pekerjaan, dan untuk melanjutkan di perguruan tinggi.maupun
dalam menyajikan beraneka kegiatan bimbingan yang mencakup hal-hal yang
berkaitan dengan informasi pekerjaan dan perguruan tinggi. Karena pada masa
sekarang ini keharusan untuk memilih diantara beberapa kemungkinan dalam
program studi akademik. Selain itu juga guru bk perlu bekerja sama dengan
pihak-pihak lain, sesuai dengan teknis tes dengan tes yang dapat mengukur
inteligensi umum, tes yang mengukur kemampuan khusus, tes yang mengukur
prestasi, kemudian tes yang mengungkap aspek kepribadian. Semoga dengan adanya
peranan BK disini dapat membantu siswa dalam merencakan dan mengembangkan masa
depan dan karier untuk melanjutkan keperguruan tinggi.
Dengan adanya pemilihan jurusan untuk memasuki perguruan
tinggi siswa dapat memilih jurusan sesuai dengan kemampuan oleh masing – masing
siswa yang sudah mengikuti tes bakat dan minat dapat disesuaikan dengan bidang
serta jurusan yang siswa terima dari perolehan siswa dalam mengikuti tes bakat
dan minat tersebut. Siswa –siswi tersebut kebanyakan memilih jurusan dengan
keinginan sendiri, kemudian guru BK dapat memberikan informasi kepada siswa
untuk memyesuaikan sesuai dengan tingkat kemampuannya dan kemudian diberikan
informasi seperti perguruan tinggi dan jurusan yang dapat mereka ambil. Sesuai
dengan minat yang diartikan tanda kemantapan dan kesiapan seseorang untuk
memilih dalam belajar, pekerjaan, usaha, karier, dan sejenisnya. Minat oleh
karenanya minat sangat terkait dengan rasa suka dan tidak suka, senang dan
tidak senang. Guru BK dapat menunjukkan minat apa saja yang sesuai dengan minat
yang ada pada diri siswa minat mekanik, musik, sosial. Kemudian siswa dapat
mengikuti sesuai dengan minatnya masing-masing. Atau juga sesuai dengan
kepribadian siswa.
Kemudian tahap selanjutnya informasi yang sempurna carilah
informasi yang banyak sebagai bahan pertimbangan siswa dalam pemilihan jurusan.
Jangan mudah terpengaruh dengan orang lain yang kurang menguasai informasi atau
ikutan teman atau trend. Selanjutnya biaya dan lokasi kuliah yang dekat
dengan tempat tinggal, siswa juga dapat
memilih tempat kuliah yang biaya pendidikan tidak terlalu tinggi. Sehingga
untuk kedepan tidak akan menghambat masa depan dan karier siswa. Kemudian
lihatlah kedepan setelah siswa lulus nanti. Apakah jurusan yang siswa ambil
nanti dapat mengantarkan siswa untuk mendapatkan pekerjaan dan karier yang
baik.
Sehingga kesimpulan dari peranan Guru BK dalam pemilihan
jurusan di perguruan tinggi dapat membantu siswa- siswi dalam menentukan jurusan sesuai dengan minat dan
bakat para peserta didik. Sehingga
dengan adanya motivasi dan informasi yang dibekali dari Guru BK dapat
bermanfaat bagi siswa dan dapat dijadikan suatu motivasi untuk acuan bagaimana mempersiapkan segala seuatu
dengan kematangan diri siswa dan kemampuan yang dimiliki oleh siswa tersebut,
agar menghasilkan masa depan yang baik dan sebagai generasi penerus bangsa yang
produktif dan mempunyai daya pemikiran yang meninggi dalam pola pikir.
B.
IDENTIFIKASI MASALAH
Berdasarkan uraian latar belakang masalah tersebut diatas,
maka masalah yang dapat di indentifikasikan adalah sebagai berikut :
1. Apakah pengaruh fungsi sekolah terhadap potensi siswa?
2. Apakah pengaruh peran BK dalam memotivasi siswa?
3. Apakah pengaruh peran BK dalam pemilihan jurusan ke
perguruan tinggi?
C.
PEMBATASAN MASALAH
Berdasarkan identifikasi masalah
diatas, maka dibatasi masalah pada “Peranan Guru BK Dalam Pemilihan Jurusan Di
Perguruan Tinggi ’’. Peranan Guru BK variabel X, sedangkan pemilihan Jurusan di
perguruan tinggi merupakan variabel Y.
D.
PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan identifikasi dan
pembatasan masalah diatas, maka masalah penelitian ini dapat dirumuskan seperti
berikut ini, apakah terdapat peranan guru bk dalam pemilihan jurusan di
perguruan tinggi pada siswa ? dengan judul penelitian
E.
TUJUAN PENELITIAN
Tujuan umum penelitian ini adalah
untuk memperoleh data empiris tentang Peranan Guru BK dalam pemilihan jurusan
di perguruan tinggi pada siswa.
F.
MANFAAT PENELITIAN
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :
1. Lingkungan sekolah
sebagai lembaga dan tempat menuntut ilmu sehingga kegiatan- kegiatan
sekolah dapat terlaksana dengan tujuan bersama. Dan mampu membantu dalam
mengembangkan potensi dan karier siswa sesuai dengan tujuan.
2. Peran Guru BK sebagai motivator para peserta didik dalam meningkatkan hasil
kerja peran BK itu sendiri. Yang menjadikan bahan masukan bagi guru dalam upaya
peningkatan melanjutkan ke sekolah ke jenjang yang lebih tinggi yaitu perguruan
tinggi.
3. Sebagai manfaat bagi penulis sebagai masukan untuk menambah
wawasan mengenai peran Guru BK dalam pemilihan jurusan anak didiknya, untuk
meningkatkan minat dan bakat dan kemampuan siswa dalam pemilihan jurusan diperlukan
kerja sama yang baik antara Guru BK dengan siswa yang tentu yang ingin
melanjutkan keperguruan tinggi.
PERANAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING
DALAM PEMILIHAN JURUSAN DI PERGURUAN
TINGGI PADA SISWA KELAS XII
A. KERANGKA
TEORITIS DAN HIPOTESIS
1. HAKIKAT
GURU BIMBINGAN DAN KONSELING
1.1 DEFINISI
GURU
Menurut Buchari Alma (Buchari Alma, 2008) Guru adalah sales agent dari lembaga pendidikan.
baik atau buruknya perilaku atau cara mengajar guru akan sangat mempengaruhi
citra lembaga pendidikan, oleh sebab itu sumber daya guru ini harus
dikembangkan. Dan menurut Mohamad surya
( Mohamad Surya,2008) Guru ialah sebagai pengajar dan yang memegang peran yang
amat sentral dalam keseluruhan proses belajar – mengajar. Guru di tuntut harus
mampu mewujudkan perilaku belajarnya secara efektif dalam diri siswa. Sedangkan
menurut Hadari nawawi (dalam Ahmad Barizi, 2009) Guru ialah orang yang
pekerjaannya mengajar atau memberikan pelajaran di sekolah atau pun di dalam
kelas. Kemudian menurut Mochtar buchari (dalam Ahmad Barizi, 2009) Guru adalah seorang Ahli pendidikan yang
kritis. Selanjutnya menurut Gilbert Hunt (dalam Dede Rosyada, 2004) Guru yaitu
harus mempunyai kemampuan teoritik tentang mengajar yang baik, dari mulai
perencanaan, implementasi sampai evaluasi, dan memiliki loyalitas keguruan.
Dari Definisi – definisi para ahli diatas dapat disimpulkan
bahwa definisi Guru adalah seorang yang merupakan kunci keberhasilan sebuah
lembaga pendidikan baik atau buruknya perilaku atau cara mengajar guru sangat
mempengaruhi citra lembaga pendidikan oleh sebab itu sumberdaya guru ini harus
dikembangkan baik melalui pendidikan dan pelatihan dan kegiatan lain agar
kemampuan profesionalnya lebih meningkat.
1.2
DEFINISI BIMBINGAN DAN KONSELING
Menurut Bimo Walgito (Bimo Walgito, 2004: 4-5) Bimbingan dan konseling ialah bantuan atau
pertolongan yang diberikan kepada individu dalam menghindari atau mengatasi
kesulitan didalam kehidupannya agar dapat menyesuaikan kesejahteraan hidupnya.
Dan menurut Winkel (Winkel, 2004:28) peranan dan bimbingan di sekolah menengah
merupakan bidang khusus dalam keseluruhan pendidikan sekolah yaitu memberikan
pelayanan yang ditangani oleh ahli-ahli yang telah disiapkan.sedangkan menurut
Rochman Natawidjaja (dalam bukunya Dewa Ketut Sukardi,2007:36) bimbingan dan
konseling proses pemberian bantuan kepada individu yang dilakukan secara
berkesinambungan. Supaya individu dapat memahami dirinya dan dapat bertindak
secara wajar sesuai dengan tuntutan dan keadaan keluarga serta masyarakat.
Kemudian menurut Moh. Surya (Moh. Surya, 2008: 12) bimbingan dan konseling suatu proses
pemberian bantuan yang terus menerus dan sistematis dari pembimbing kepada yang
di bimbing agar tercapai kemandirian dalam pemahaman diri dan perwujudan diri,
dalam tingkat perkembangan yang optimal dan penyesuaian diri dengan
lingkungannya. Selanjutnya menurut Prayitno (Prayitno, 2004: 92 ) bimbingan dan
konseling merupakan bantuan yang diberikan kepada seseorang atau sekelompok
orang agar mereka dapat berkembang menjadi pribadi-pribadi yang mandiri.
Dari
definisi – definisi para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa peran bimbingan
dan konseling merupakan suatu upaya bantuan yang di lakukan dengan empat mata
atau tatap muka antara konselor dengan klien yang berisi usaha yang laras,
unik, yang dilakukan dalam suasana keahlian dan yang didasarkan atas
norma-norma yang berlaku, agar klien memperoleh konsep diri dan kepercayaan
diri dalam memperbaiki tingkah lakunya pada saat ini dan mungkin pada masa yang
akan datang.
1.3 Tugas - tugas Guru Bimbingan dan
Konseling.
Soetjipto dan Kosasi (2009: 107- 111)
menyatakan bahwa Tugas guru dalam pelaksanaan bimbingan di sekolah dapat
dibedakan menjadi dua yaitu :
a. Tugas dalam layanan Bimbingan dalam kelas.
Dalam layanan bimbingan, guru
mempunyai beberapa tugas utama sebagaimana dituangkan dalam kurikulum SMA 1975
tentang pedoman Bimbingan dan Penyuluhan.Tugas Guru dalam layanan Bimbingan di
kelas Guru mempunyai gambaran yang jelas tentang tugas – tugas yang harus dilakukannya
dalam kegiatan bimbingan kejelasan ini dapat memotivasi guru untuk berperan
secara aktif dalam kegiatan bimbingan dan mereka merasa ikut bertanggung jawab
atas terlaksananya kegiatan itu.
b. Tugas dalam layanan Bimbingan di luar kelas.
Perilaku guru dapat mempengaruhi
keberhasilan belajar. Oleh karena itu, guru bimbingan dan konseling harus dapat
menerapkan fungsi bimbingan dalam kegiatan belajar-mengajar. Sehubungan dengan
dengan itu Rochman Natawidjaja dan Moh. Surya (dalam Soetjipto dan Kosasi 2009:
108) mengemukakan beberapa hal yang harus diperhatikan Guru dalam Proses
Belajar – Mengajar.
(dalam
Hellen, 2005)
Sedangkan menurut Ahmad Sudrajat Guru
bimbingan dan konseling/konselor memiliki tugas, tanggungjawab, wewenang
dalam pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling terhadap peserta didik.
Tugas guru bimbingan dan konseling/konselor terkait dengan pengembangan diri
peserta didik yang sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, minat, dan
kepribadian peserta didik di sekolah/madrasah.
Tugas guru bimbingan dan
konseling yaitu membantu peserta didik dalam:
a. Pengembangan
kehidupan pribadi, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam
memahami, menilai bakat dan minat.
b. Pengembangan
kehidupan sosial, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam
memahami dan menilai serta mengembangkan kemampuan hubungan sosial dan
industrial yang harmonis, dinamis, berkeadilan dan bermartabat.
c. Pengembangan kemampuan belajar, yaitu
bidang pelayanan yang membantu peserta didik mengembangkan kemampuan belajar
untuk mengikuti pendidikan sekolah/madrasah secara mandiri.
d. Pengembangan karir, yaitu bidang pelayanan
yang membantu peserta didik dalam memahami dan menilai informasi, serta memilih
dan mengambil keputusan karir.
(Depdiknas, 2009)
Dari uraian di atas dapat
disimpulkan bahwa peranan Guru Bimbingan dan Konseling sangat mempuyai peranan
yang besar terhadap peserta didik terutama untuk membantu siswa dan siswi dalam
menentukan jurusan ke perguruan tinggi yang layak dan terbaik sesuai dengan
kemampuan para siswa.
1.4
Kualitas Guru Bimbingan dan Konseling.
Dalam menghadapi perkembangan
dan bimbingan seperti di kemukakan oleh
Michael D’Andrea dan Judy Daniels (dalam Surya, 2008) kualitas Guru Bimbingan
dan Konseling di perlukan wawasan Global dan wawasan strategis yang mampu
menggambarkan keadaan masa depan secara tepat sebagai panduan yang memberi arah
ke depan. Untuk menghadapi perubahan itu yang diperlukan adalah pemberdayaan
diri adalah pengembangan secara optimal semua daya yang dimiliki baik yang
terkandung maupun yang nyata, sehingga mewujudkan kinerja yang lebih efektif.
Beberapa ciri kualitas keberdayaan yang tinggi, antara lain :
a. Memiliki wawasan masa depan secara tepat.
yaitu mampu
memperkirakan berbagai kemungkinan yang akan terjadi dimasa depan dengan
memperhitungkan kondisi – kondisi yang
ada. Dengan wawasan ini dapat dibuat perencanaan peningkatan dimasa yang akan
datang.
b. Meningkatkan diri melalui pendidikan dan latihan.
untuk meningkatkan
kualitas diri dalam berbagai aspek sehingga sesuai dengan tuntunan zaman
sehingga memperoleh peningkatan dalam kualitas diri baik pengetahuan,
keterampilan, maupun sikap mentalnya.
c. Mampu mengatasi hambatan – hambatan yang dihadapi.
Dengan penuh ketabahan dan cara yang tepat. Kehidupan masa
kini banyak menghadapi berbagai kiat yang mantap dalam megatasinya.
d. Memiliki sejumlah gagasan, dan mampu mengutarakanya.
Dengan cara yang tepat dan realistis. Pribadi hanya akan
dapat berkembang secara efektif apabila kaya dengan gagasan inovatif dan mampu
mengemukakanya secara efektif.
e. Mampu melengkapi kekurangan – kekurangan yang dihadapi.
Dalam melaksanakan tugas – tugas karir dalam perjalanan
hidupnya dengan keberdayaan yang tinggi segala kekurangan yang dihadapi akan
dilengkapi dengan cara yang tepat.
f. Bergairah dalam melakukan berbagai kegiatan karir.
Sebagai kondisi yang dapat meningkatkan motivasi dan
produktivitas.
g. Senantiasa melakukan penilaian.
Terhadap segala sesuatu yang telah dikerjakan dan dijadikan
sebagai dasar dalam penyempurnaan selanjutnya.
h. Memiliki harapan yang Realistis
Dari semua program dan kegitan karirnya hal ini merupakan
sikap optimis dalam meyakini keberhasilan dimasa yang akan datang.
( Surya, 2008 :45-46)
Sedangkan Menurut Roviani, Kualitas Bimbingan Konseling sangat penting bagi
pengembangan segenap potensi individu dan sekolah dimasa mendatang. Mengacu
pada 5 pedoman yang dikemukakan Belkin (dalam Roviani 2010)
yang perlu diikuti konselor sekolah apabila hendak diakui keprofesionalannya, pedoman
tersebut
diantaranya adalah :
a. Konselor harus memulai karirnya sejak hari
– hari perama menampilkan diri konselor sekolah dengan program kerja yang jelas
dan siap untuk melaksanakan program tersebut.
b. Konselor
sekolah haru selalu mempertahankan sikap professional tanpa mengganggu
keharmonisan hubungan antar konselor dengan personil sekolah lainnya dan dengan
siswa.
c. Kualitas
Guru Bimbingan sebagai tanggung jawab konselor untuk memahami peranannya
sebagai Guru BK
professional dan menterjemahkan peranannya itu kedalam kegiatannya.
d. Konselor
sekolah, agar dapat bekerja efektif, harus memahami tanggung jawabnya kepada
semua siswa, baik siswa yang gagal, yang menimbulkan gangguan, yang
berkemungkinan putus sekolah, yang mengalami permasalahan emosional, yang
mengalami kesulitan belajar, maupun siswa – siswi yang mempunyai bakat istimewa
(gifted), yang berpotensi rata – rata
yang pemalu dan yang menarik diri dari hadapan khalayak ramai, serta yang
bersikap menarik perhatian atau mengambil muka pada konselor atau personil
lainnya.
e. Konselor
harus memahami dan mengembangkan kompetensi untuk membantu siswa yang mengalami
masalah dengan kadar cukup parah dan siswa yang mengalami emosional khusus,
khususnya melalui program – program kelompok, program kegiatan diluar sekolah
dan kegiatan pendidikan atau pengajaran disekolah dan bentuk layanan lainya.
(Roviani, 2010)
Konselor dan peneliti sependapat bahwa
kepribadian seorang Guru Bimbingan dan Konseling merupakan faktor penting dalam
konseling. Seperti yang dinyatakan oleh Perez, “Temuan penelitian menunjukkan
bahwa pengalaman, orientasi teoritis dan teknik yang digunakan bukanlah penentu
utama bagi keefektifan seperti terapis akan tetapi kualitas pribadi Guru BK,
dan kemudian ada beberapa point kualitas kepribadian yang harus di miliki
seorang Guru Bimbingan dan konseling yaitu sebagai berikut :
a. Self
– knowledge ( Pengetahuan
Mengenai Diri Sendiri)
Berarti seorang Guru BK harus mengetahui
tentang dirinya sendiri, tahu apa yang sedang dilakukan, permasalahan apa yang
sedang di hadapi, dan persoalan apa yang sedang dihadapi oleh si klien.
b. Competence (Kecakapan)
Ialah bahwa seorang Guru BK harus memliki
kualitas fisik, intelektual, emosional, sosial dan moral yang penting untuk
menjadi orang yang dapat menolong. Kemampuan ini sangat penting sebgai seorang
Guru atau Konselor, Karena orang datang pada konseling untuk dapat hidup lebih
Efektif dan bahagia. Peranan seorang Guru BK maupun Konselor adalah untuk
mengajarkan semua kemampuan ini.
c. Kesehatan Psikologis yang baik
Seorang Konselor atau guru Bk harus menjadi
model kesehatan psikologis. Mereka harus lebih sehat daripada orang yang mereka
temui dalam konseling. Kesehatan psikologis yang baik seorang konselor sangatlah
penting, karena mendasarai pemahan tingkat laku dan keahlian mereka. Ketika
pemahaman didasari kesehatan psikologis yang baik, mereka membentuk suatu
kekuatan yang postitif dalam konseling.
d. Honesty
(Kejujuran)
Kejujuran yang absolute berarti bahwa seorang Guru BK harus transparan, dan
sejati. Karakteristik ini sangatlah penting, mengingat beberapa alasan berikut
ini. Pertama, transparansi memudahkan Guru Bk dan kliennya berinteraksi sedekat
mungkin. Kedua, kejujuran memungkinkan konselor untuk memeberikan umpan balik
yang belum terpoles. Umpan balik yang jujur merupakan komoditas yang sangat
berharga dan umpan balik yang memerlukan kejujuran yang absolute.
e. Strength (Kekuatan)
Ialah titik tengah antara intimidasi dan
kelemahan. Strength dibutuhkan bagai seorang konselor, karena memungkinkan
orang yang di bimbing merasa aman. Para konselor memerlukan strength dalam
mengatasi serangan psikologis dan manipulasi yang dilakukan oleh orang yang
sedang dibimbing. Kekuatan dapat menghilangkan anggapan konselor sebagai sumber
pengacau dalam pikiran klien.
f. Kehangatan
Kehangatan berarti baik, perhatian dan dapat
menghibur orang lain. Kehangatan dalam berkonikasi biasanya secara nonverbal
melalui nada suara, ekspresi mata, dan mimic wajah. Kehangatan sangatlah
penting dalam konseling, karena dapat mencairkan suasana.
g. Active
Responsiveness (Pendengar yang
Aktif)
Konselor Diminta secara dinamis terlibat
dangan proses konseling. Active Responsivness adalah titik tengah anatara
hiperaktif dan kebingungan, menjadi orang yang pasif dan ngantuk. Active
Responsiveness bagi seorang konselor sangatlah penting karena menunjukkan
perhatian secara personal. Pendengar yang aktif juga menstimulasi dan mendorong
orang untuk beraksi secra spontan pada konselor. Hal ini memberikan bukti nyata
bagi konselor tentang bagaiman orang yang dihadapi beraksi pada orang lain.
h. Kesabaran
Guru Bk dapat memberikan situasi- situasi yang
dapat dikembangkan secara alami, tanpa secara premature memberikan gagasan pribadi,
perasaan, atau nilai- nilai.kesabaran memperkenankan seseorang dalam
berkonsultasi akan menciptakan situasi yang kondusif. Para konselor tidak dapat
memaksakan tau memepercepat pertumbuhan psikologis dari klien tetapi harus
membimbingnya.
i. Sensitivitas
(Kepekaan)
Sensitivitas berarti konselor yang sadar akan
kedinamisan. Dalam dunia Konselor sangat penting karena mereka harus
berkomunikasi dengan klien. Sensitivitas juga membicarakan tentang hal yang
masuk akal. Orang yang berkonsultasi dengan konselor yang mempunyai kepekaan
dia akan lebih merasa lebih percaya diri. Karena begitu banyak orang yang
berkonsultasi merasakan tidak siap membuka perasaanya untuk pertama kalinya.
Permasalahan – permasalahan yang mereka hadapi di kubur dibawah lapisan tanah,
koselor yang sensitive dapat memahami stethoscopic dari bagian – bagian dasar
perasaan seseorang dan dapat mengangkat masalah – masalah ke permukaan.
j. Kebebasan
Kebebasan juga dapat membawa seseorang untuk
menjadi lebih dekat dengan orang lain. Seseorang yang sedang berkonsultasi
maupun tidak akan merasakan tali persaudaraan yang berarti bagi mereka yang
mampu untuk berkomunikasi dengan baik. Semakin bebas mereka berkonsultasi,
semakin bebas merekan dapat menerima kenyataan. Satu hal yang harus mereka
perhatikan adalah percaya diri untuk memilih pilihan – pilihan mereka, juga
mereka akan memberikan kesempatan kepada orang lain untuk dapat berekspresi
dengan bebas. Dengan demikian, mereka akan mampu menciptakan suasana yang aman
bagi mereka.
( dalam Surya, 2008 :107 - 116)
Dari definisi -
definisi para ahli diatas kita dapat
mengambil menyimpulkan bahwa kualitas seorang Guru Bimbingan dan konseling
mempunyai peranan yang sangat penting sebagai seorang konselor harus mampu
berperan dan bekerja secara professional dalam menghadapi masalah – masalah
yang ada dalam diri siswa – siswi yang menjadi tantangan dalam menghadapi
berbagai macam permasalahan maupun yang berhubungan dalam menentukan jurusan
siswa – siswi dalam menentukan jurusan ke perguruan tinggi.
2. HAKIKAT PEMILIHAN
JURUSAN
2.1 DEFINISI PEMILIHAN
Menurut Robbins (
Robbins, 2001) Definisi Pemilihan adalah Pengambilan keputusan merupakan suatu
proses dimana seseorang menjatuhkan pilihannya dari beberapa alternatif pilihan
yang ada.
Dari definisi –
definisi para ahli bahwa pemilihan dapat di simpulkan Definisi dalam pemilihan
jurusan ialah suatu Pengambilan keputusan merupakan suatu proses dimana
seseorang menjatuhkan pilihannya dari beberapa alternatif pilihan yang ada.
Yang dapat bermanfaat bagi peserta didik dalam menentuka jurusan yang terbaik
dan bermutu sesuai dengan kemampuan
bakat serta minat yang dimiliki oleh para siswa dan siswi agar menjadi
lebih terarah dan sesuai dengan keinginan dan jurusan yang mereka inginkan dan
sesuai harapan. Pemilihan dapat
ditentukan oleh siswa sesuai dengan keinginan, serta jurusan yang diminati oleh
siswa.
2.2 Definisi Jurusan
Menurut
Kamus besar bahasa Indonesia (2004) Pengertian dari Jurusan adalah bagian dari suatu
fakultas atau sekolah tinggi yang bertanggung jawab untuk mengelola dan
mengembangkan suatu bidang studi masalah jurusan akuntansi, jurusan manajemen.
Dari Definisi – definisi di atas dapat disimpulkan bahwa
Jurusan ialah bagian dari satu fakultas atau perguruan tinggi untuk menetukan
bagian – bagian suatu bidang studi yang terdiri dari bebagai jurusan yaitu
Akuntansi, Psikologi, Teknik, pendidikan
dan lain- lain.
2.3 Faktor – faktor yang mempengaruhi
pemilihan jurusan
Faktor-faktor yang mempengaruhi remaja dalam
pemilihan jurusan dibagi menjadi dua kelompok yaitu dari dalam diri remaja
ialah minat, kepribadian dan citra/konsep diri menurut Slameto, Holland (dalam
Santrock). Sedangkan dari luar diri remaja : orangtua, teman sebaya, lingkungan
sosial ekonomi budaya dan saran tes bakat minat Seligman, Steinberg, McNair
& Brown (dalam Seligman Anastasi) Ada faktor lain yang mempengaruhi
pengambilan keputusan siswa dalam memilih jurusan yang ditemukan (dalam Pilot
Study 2004) yaitu faktor peluang kerja. Selain faktor-faktor, penelitian ini
juga meneliti mengenai tahap-tahap dari pengambilan keputusan agar dapat
melihat perjalanan remaja dalam mengambil keputusan dan mengetahui
faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pada setiap tahapnya.Penelitian ini
dilakukan secara kualitatif agar peneliti dapat menggali lebih dalam mengenai
faktor-faktor apa saja yang sekarang mempengaruhi remaja dalam memilih jurusan,
serta mengetahui lebih dalam bagaimana tahap-tahap pengambilan keputusan yang
dilalui oleh remaja akhir serta faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pada
setiap tahapnya.
Adapun metode penelitian kualitatif ini adalah dengan wawancara dan observasi. Sebelum wawancara, peneliti mengadakan pilot study dan pilot study 2 terlebih dahulu. Wawancara dilakukan pada 3 subjek berusia 17-18 tahun yang sedang duduk di kelas 3 SMA. Hasil dari penelitian ini ditemukan bahwa faktor lingkungan sosial budaya dan saran dari tes bakat minat sama sekali tidak mempengaruhi ketiga subjek. Namun ditemukan beberapa faktor yang mempengaruhi subjek yaitu peluang kerja, figur idola, kualitas universitas, serta faktor religi. Sedangkan faktor teman sebaya yang diperkirakan berdampak konformitas ditemukan hanya sebagai faktor yang memberi masukan, bertukar pikiran dan sumber infomasi.
Adapun metode penelitian kualitatif ini adalah dengan wawancara dan observasi. Sebelum wawancara, peneliti mengadakan pilot study dan pilot study 2 terlebih dahulu. Wawancara dilakukan pada 3 subjek berusia 17-18 tahun yang sedang duduk di kelas 3 SMA. Hasil dari penelitian ini ditemukan bahwa faktor lingkungan sosial budaya dan saran dari tes bakat minat sama sekali tidak mempengaruhi ketiga subjek. Namun ditemukan beberapa faktor yang mempengaruhi subjek yaitu peluang kerja, figur idola, kualitas universitas, serta faktor religi. Sedangkan faktor teman sebaya yang diperkirakan berdampak konformitas ditemukan hanya sebagai faktor yang memberi masukan, bertukar pikiran dan sumber infomasi.
Dari definisi – definisi faktor - faktor
diatas kesimpulannya yaitu bahwa faktor – faktor yang dapat mempengaruhi remaja
dalam pemilihan jurusan yaitu karena faktor lingkungan, keluarga, teman sebaya,
serta Prospek pekerjaan yang akan datang sehingga dalam menentukan jurusan
siswa harus mengetahui dari informasi –
informasi terbaru dalam menentukan jurusan yang akan di pilih oleh siswa
tersebut, maka dari itulah siswa dapat memperoleh informasi serta faktor –
faktor apa saja yang terdapat pada pemilihan jurusan tersebut. Dari mulai
kemampuan yang dimiliki oleh siswa serta keinginan ia yaitu minat mengambil
jurusan itu berguna untuk prospek mereka bekerja dimasa yang akan datang
setelah siswa tersebut dapat lulus dengan hasil yang memuaskan dan dapat
berguna di masa yang akan datang.
2.4 Strategi dalam memilih Jurusan keperguruan Tinggi.
Strategi dalam memilih jurusan
Keperguan Tinggi ialah langkah kita untuk membantu menentukan dari jurusan –
jurusan yang ada dalam suatu perguruan
tinggi maupun sekolah.
a. Kita mesti mengingat bahwa jurusan studi hanyalah satu bagian
dari proses pencapaian karier. Yang mau saya tekankan adalah jurusan studi itu
tidaklah 100% menentukan masa depan hidup kita. Jangan sampai kita ini terlalu
menitikberatkan pada jurusan studi, seolah-olah kalau kita memilih jurusan yang
keliru maka hancurlah hidup kita selama-lamanya. Jadi kita orang tua harus
menempatkan masalah ini dalam perspektif yang tepat.
b. Jurusan studi merupakan bagian persiapan yang penting. Persiapan
baik itu secara informasi, ilmu-ilmu yang harus dikuasai untuk bidang tersebut
atau membentuk pola pikir kita agar lebih siap memasuki bidang-bidang tertentu.
c. Pilihlah jurusan yang sesuai dengan kemampuan dan minat kita.
Masuk ke jurusan yang tidak sesuai dengan kemampuan kita sudah pasti akan
membuat kita terhuyung-huyung, kalau tidak kita akan berhenti di tengah jalan
karena tidak sanggup untuk meneruskannya. Jangan juga masuki bidang yang kita
mampu tapi kita tidak berminat, kita tidak mempunyai ketertarikan ke situ sebab
kalau kita memasukinya biasanya kita juga tidak bertahan lama.
d. Pilihlah jurusan yang sesuai dengan kepribadian kita. Pekerjaan
yang nanti kita akan lakukan seyogyanya sesuai dengan kepribadian kita.
Misalnya orang mau jadi dokter tapi paling takut melihat darah misalnya, begitu
melihat darah dia pingsan nah bagaimana menjadi dokter.
e. Waktu memilih jurusan kita perlu bertanya kepada diri sendiri
dapatkah saya melakukan pekerjaan yang sama ini selama 10 tahun.
f. Kita juga mesti bertanya apakah saya bisa membiayai kehidupan
saya dengan karier ini, jika tidak kita mesti memilih misalnya kalau
memungkinkan dua jurusan sekaligus, agar kita dapat memperoleh pekerjaan yang
lebih memadai.
(Dr. Paul Gunadi 2002- 2012)
Dari uraian diatas
menurut beberapa para ahli bahwa faktor – faktor yang
mempengaruhi remaja dalam pemilihan jurusan dibagi menjadi dua kelompok yaitu
dari dalam diri remaja : minat, kepribadian dan citra atau konsep diri dengan dari
luar diri remaja : orangtua, teman sebaya, lingkungan sosial ekonomi budaya dan
saran tes bakat minat.
2.5 Definisi Bakat
Bakat adalah kemampuan bawaan yang
merupakan potensi yang masih perlu dikembangkan atau dilatih untuk mencapai
suatu kecakapan, pengetahuan dan keterampilan khusus. Bakat baru muncul bila
ada kesempatan untuk dikembangkan pada dasarnya bahwa setiap manusia dilahirkan
kedunia ini dilengkapi dengan bakat atau kemampuan yang melekat dan sudah
dibawa sejak lahir oleh masing- masing individu yang satu dengan yang lain
berbeda – beda sedangkan bakat atau kemampuan ini akan di mulai contohnya kelihatan sejak ia mulai dapat berbicara
taupun biasanya individu sesudah masuk sekolah taman kanak – kanak. Adapun
bakat atau kemampuan yang dimiliki seseorang akan berkembang sesuai dengan apa
yang di alaminya dalam perkembangan kehidupan, misal jika individu memiliki
bakat yang di bawa sejak lahir, olah raga cabang sepak bola, dengan sedikit
latihan dan melihat orang bermain sepak bola, maka individu tersebut akan cepat
dapat menguasai permainan sepak bola dengan baik.
Dalam mempelajari sub
pokok bahasan tentang bakat dan kemampuan ini siswa diharapkan dapat
menunujukan atau menemukan bakat dan kemampuan yang individu miliki bagaiman
cara mengenbangkan bakat yang dimiliki tersebut, dalam upaya untuk mencapai
tujuan beberapa langkah yang dapat dilakukan oleh siswa yaitu :
a. Mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru.
b. Mendiskusikan pendapat individu dengan teman
–teman secara berkelompok dikelas.
c. Membuat laporan atau resume kelompok
d. Jika belum jelas tanyakan kepada guru sebagai
fasilitator
(Sabar lesmana, 2007: 7-11)
Definisi Bakat
menurut Crow dan Crow : Bakat merupakan kualitas yang dimiliki oleh semua
orang dalam tingkat yang beragam.Sedangkan
menurut William B. Michael : bakat adalah kapasitas seseorang dalam melakukan
tugas, yang dedikit sekali dipengaruhi atau tergantung dari latihan. Kemudian
menurut Brigham : Bakat kondisi, kualitas, atau sekumpulan kualitas yang
dititik beratkan pada apa yang dapat dilakukan individu (segi performance
atau kinerja) setelah individu mendapat latihan.setelah itu menurut Woodworth
dan Marquis : bakat adalah prestasi yang dapat diramalkan dan dapat diukur
melalui tes khusus.sedangkan menurut Guilford : bakat adalah kemampuan kinerja
yang mencakup dimensi perseptual, dimensi psikomotor, dan dimensi intelektual. Pengertian dari bakat yaitu menurut Bakat atau aptitute merupakan potensi dalam diri
seseorang yang dengan adanya rangsangan tertentu memungkinkan orang tersebut
mencapai sesuatu tingkat kecakapan, pengetahuan, dan keterampilan khusus.
Pengertian
bakat menurut para ahli William
B.Michael kemampuan individu melakukan tugas, sedikit atau tidak tergantung
pada latihan sebelumnya
sedangkan menurut Bingham Kondisi
atau seperangkat sifat-sifat yang dianggap sebagai tanda kemampuan individu
untuk menerima latihan respon. Kemudian menurut Guilford Bakat
mencakup tiga demensi demensi psikologis (persetual, psikomotor, dan
intelektual).
2.6 Faktor-Faktor
yang Mempengaruhi Perkembangan Bakat Khusus
a. Faktor internal
(remaja itu sendiri):faktor motivasi, faktor nilai/value, konsep diri.
contohnya : remaja
dapat terpengaruh karena rasa percaya diri terhadap kemampuan yang dimiliki
yang tumbuh dari dalam dirinya.
b.
Faktor
eksternal (lingkungan): keluarga,sekolah,masyarakat.
Contohnya : remaja dapat terpengaruh karena dorongan dari
lingkungan keluarga, yang dapat mendorong seseorang untuk mengembangkan bakat
serta kemampuan seseorang.
2.6.1 Upaya Pengembangan Bakat Khusus
a. Memperkaya
remaja dengan berbagai pengalaman.
Contohnya guru bimbingan konseling membantu siswa dalam
memperoleh pengalaman pada siswa yaitu dengan cara memberikan latihan – latihan
untuk mengadakan berbagai kegiatan yang bermanfaat untuk perkembangan bakat
yang ada dalam diri siswa dengan mengadakan observasi kelapangan.
b. Mendorong dan
merangsang remaja mengembangkan minat.
Contohnya guru bimbingan dan konseling selalu mengadakan uji
kompetensi pada siswa serta pelatihan – pelatihan yang dapat mengembangkan
minat siswa misalnya dalam setahun sekali guru bimbingan konseling bekerja sama
dengan organisasi ekskul seni untuk mengetahui bakat serta minat yang ada pada
siswa maka diadakannya berbagai jenis tarian tradisional serta, penampilan
membaca puisi, teater, dan lain – lain dari sinilah maka remaja dapat
merangsang perkembangan bakat maupun minat yang ada dalam diri siswa.
c.
Memberikan
pujian dan hadiah/ganjaran terhadap hasil usaha remaja. Contohnya dari perolehan penampilan dari acara seni tari ,
membaca puisi serta teater kita sebagai guru bimbingan dan konseling dapat
memberiakan berupa peneghargaan atau Gift
terhadap siswa yang berhasil memperoleh penampilan terbaik.
d. Menyediakan
sarana dan prasarana untuk mengaktualisasikan bakat remaja.
Contohnya yaitu guru bimbingan konseling dapat menyediakan
sarana tempat olahraga serta kelengkapan untuk berolahraga agar siswa dapat
mengaktualisasikan bakat siswa dalam bidang olah raga tersebut.
e. Dukungan dari
orang tua.
Contoh selanjutnya dalam peranan orang tua serta lingkungan
keluarga yang berperan penting terhadap perkembangan bakat dan minat pada
siswa, karena seorang siswa dapat mengembangkan bakat yang ada pada siswa
karena faktor keluarga yang harmonis, dengan keadaan pereokonomian yang dapat
mendukung siswa dalam memperoleh kebutuhan yang diperoleh oleh siswa.
(Feri Hidayat Zahuri, 2008 )
Berdasarkan dari
definisi- definisi diatas menurut para
ahli Bakat adalah kemampuan
bawaan yang merupakan potensi yang masih perlu dikembangkan atau dilatih untuk
mencapai suatu kecakapan, pengetahuan dan keterampilan khusus. Bakat baru
muncul bila ada kesempatan untuk dikembangkan pada dasarnya bahwa setiap manusia
dilahirkan kedunia ini dilengkapi dengan bakat atau kemampuan yang melekat dan
sudah dibawa sejak lahir oleh masing- masing individu yang satu dengan yang
lain berbeda – beda sedangkan bakat atau kemampuan ini akan di mulai kelihatan
sejak ia mulai dapat berbicara taupun biasanya individu sesudah masuk sekolah
taman kanak – kanak. Adapun bakat atau kemampuan yang dimiliki seseorang akan
berkembang sesuai dengan apa yang di alaminya dalam perkembangan kehidupan.
Menurut
kesimpulan saya sendiri bakat ialah adalah kemampuan bawaan yang merupakan potensi
yang masih perlu dikembangkan atau dilatih untuk mencapai suatu kecakapan,
pengetahuan dan keterampilan khusus, yang masih dan butuh dorongan serta
dukungan dari Guru bimbingan dan konseling agar dapat menjadikan semangat serta
siswa dapat termotivasi dalam mengembangkan bakat tugas kita membantu dan
mengarahkan kepada siswa agar dapat berkembang serta yakin terhadap bakt yang
dimilikinya.
2.7 Definisi Minat
Pengertian minat
Menurut John Holland, minat adalah aktivitas yang membangkitkan rasa ingin
tahu, perhatian, dan kesenangan yang dapat dijadikan sebagai indikator dari
kekuatan seseorang di area tertentu yang akan memotivasinya untuk
mempelajarinya dan menunjukkan kinerja yang tinggi.sedangkan menurut Rast, Harmin dan Simon
(dalam Mulyati, 2004:46) menyatakan bahwa dalam minat itu terdapat hal-hal
pokok diantaranya: adanya perasaan senang dalam diri yang memberikan perhatian
pada objek tertentu,adanya ketertarikan terhadap objek tertentu, adanya
aktivitas atas objek tertentu, adanya kecenderungan berusaha lebih aktif, objek atau aktivitas tersebut dipandang
fungsional dalam kehidupan dan
kecenderungan bersifat mengarahkan dan mempengaruhi tingkah laku
individu.Definisi minat menurut Shaleh (2004:262) adalah suatu kecenderungan
untuk memberikan perhatian dan bertindak terhadap orang, aktivitas atau situasi
yang menjadi objek dari minat tersebut dengan disertai perasaan senang.
kemudian Menurut kamus lengkap psikologi, minat (interest) adalah satu
sikap yang berlangsung terus menerus yang memolakan perhatian seseorang,
sehingga membuat dirinya jadi selektif terhadap objek minatnya, perasaan yang
menyatakan bahwa satu aktivitas, pekerjaan, atau objek itu berharga atau
berarti bagi individu, satu keadaan motivasi, atau satu set motivasi, yang
menuntun tingkah laku menuju satu arah sasaran tertentu (dalam Chaplin,
2008:255).
Dari definisi – definisi
para ahli diatas minat merupakan
kecenderungan atau arah keinginan terhadap sesuatu untuk memenuhi dorongan
hati, minat merupakan dorongan dari dalam diri yang mempengaruhi gerak dan
kehendak terhadap sesuatu, merupakan dorongan kuat bagi seseorang untuk
melakukan segala sesuatu dalam mewujudkan pencapaian.
B. PENGAJUAN HIPOTESIS
Ha: Ada peranan guru Bimbingan dan Konseling Dalam
PemilihanJurusan Di Perguruan Tinggi Pada siswa Kelas XII.
Ho: Tidak
ada Peranan Guru Bimbingan dan Konseling Dalam Pemilihan Jurusan Di Perguruan
Tinggi Pada Siswa Kelas XII.
IX. METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, yang lebih
menekankan pada memperoleh data, menganalisa data dengan statistic untuk
selanjutnya menarik kesimpulan dari hasil perhitungan data yang diperoleh.
Metode penelitian yang digunakan adalah korelasional ialah teknik penelitian
dalam kerangka mencari pengaruh atau hubungan antara variable X terhadap
variable Y dengan rumus product moment, karena terdiri dari satu prediktor.
Untuk
perumusan masalah ini teknik pengumpulan data Peranan Guru Bimbingan dan Konseling
dengan data Pemilihan Jurusan Di Perguruan Tinggi. Kedua jenis data ini
dijaring dengan menggunakan instrument tes. Instrument peranan guru bimbingan
dan konseling disusun dalam bentuk tes objektif, yaitu soal – soalnya berbentuk
pilihan ganda dengan 4 pilihan. Sebelum menggunakan instrument ini diujicobakan
terlebih dahulu guna mengetahui tingkat kesukaran, daya pembeda, dan
reliabilitasnya agar instrument ini layak di gunakan begitu pula halnya dengan
peranan guru bimbingan dan konseling, prosesnya sama dengan pengumpulan
instrument pada pemilihan jurusan pada di perguruan tinggi pada siswa.
Untuk
mengetahui besar dan keberartian Peranan Guru Bimbingan dan Konseling dalam
Pemilihan Jurusan di Perguruan Tinggi, maka teknik analisa data yang digunakan
adalah teknik korelasi sederhana Pearson Product moment. Dipergunakan teknik
korelasi ini karena data kedua Variabel berbentuk data kontinyu atau rasio.
Sebelum digunakan untuk mengambil kesimpulan terlebih dahulu dilakukan uji
persyaratan analisis yang meliputi uji normalitas dan uji homogenitas. Dalam
pengujian persyaratan analisis dan hipotesis, taraf nyata yang diambil adalah α
= 0,05.
X. WAKTU DAN TEMPAT
PENELITIAN
a. Waktu : Bulan
April – Juni 2012
b. Tempat : SMKN 1 Gunung Putri Kab. Bogor
XI. POPULASI DAN SAMPEL
PENELITIAN
a.
Populasi
Populasi adalah jumlah keseluruhan subjek
penelitian (Heri Jauhari, 2010 : 41). Maka populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh siswa kelas XII SMKN 1 Gunung putri Bogor yang Berjumlah 175 orang.
b.
Sampel
Pengambilan sampel yang akan di teliti digunakan
Teknik claster random sampling acak klaster (Heri Jauhari, 2010 :41). Sehingga
dalam penelitian ini sampel yang diambil adalah kelas XII Elektro dengan jumlah
siswa dan siswi 45 orang.
XII. TEKNIK PENGUMPULAN
DATA
Dalam penelitian ini data yang terkumpul hasil dari kuisioner yang
diperoleh melalui pemberian Angket pada siswa, kemudian disusun dalam table dan
selanjutnya dilakukan perhitungan terhadap skor – skor yang ada.
XIII. TEKNIK ANALISA
DATA
Untuk menganalisa data yang telah terkumpul, jika kedua
persyaratan uji normalitas dan linearitas, maka untuk menentukan hubungan
variable X dengan Y sesuai dengan metode penelitian yang digunakan yaitu
korelasi Product Moment, maka dalam teknik analisa datanya menggunakan rumus :
XIV. PENUTUP
Demikianlah proposal ini dibuat, untuk dilaksanakan pekembangan
penelitian selanjutnya yang akan dilakukan di SMKN 1 Gunung Putri Kabupaten
Bogor, dengan mengambil sasaran pada siswa kelas XII. Maka dapat dilihat
mengenai Peranan Guru Bimbingan dan Konseling dalam Pemilihan Jurusan di
Perguruan Tinggi pada siswa kelas XII dalam menentukan pemilihan jurusan yang
dapat siswa peroleh dari hasil yang sesuai dengan kemampuan serta minat pada
siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Alma,
Buchari. (2008). Guru Profesional.
Bandung : Alfabeta.
Barizi
Ahmad. (2009). Menjadi Guru Unggul. Malang : Ar-ruzz media.
Chaplin,J. P.( 2008). Kamus Psikologi Lengkap. Jakarta: PT Raja Grafindo
Depdiknas.
(2009). Pedoman Pelaksanaan Tugas Guru dan Pengawas : Jakarta
Prayitno,
(2004). Dasar – Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta : Rineka Cipta.
Shaleh, Abdul Rahman.( 2009). Psikologi Suatu Pengantar Dalam Perspektif Islam.
Jakarta: Kencana
Shaleh. (2004). Psikologi Suatu Pengantar Dalam Persfektif Islam. Jakarta: Kencana
Sobur, Alex. (2003). Psikologi Umum. Bandung: Pustaka Setia
Sukardi,Dewa
Ketut.(2007).Pengantar pelaksanaan program bimbingan dan Konseling disekolah. Tabanan : Rineka Cipta
Surya,Mohhamad.
(2008). Mewujudkan bimbingan dan konseling. Bandung : FIP UPI.
Walgito,
Bimo. (2003). Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta : Penerbit Andi Lesmana,Sabar. (2007). Pengembangan diri.
Jakarta : Inti prima.
Feri
Hidayat Zahuri. Perkembangan Bakat Khusus Wordpress.com
Sumber: indoskripsi. com
Comments
Post a Comment